NPM : 13112040
Kelas : 3KA41
1. Jelaskan dengan contoh “Penggunaan bahasa Indonesia secara baik
dan benar”
2. Berikanlah contoh
fungsi bahasa sebagai alat komunikasi di dunia pendidikan
Jawab :
1. Bahasa mempunyai
aturan dan kaidha tersendiri yang berlaku di setiap daerah atau bangsa. Bukan
hanya sekedar sebagai sarana / alat komunikasi saja. “Penggunaan Bahasa
Indonesia secara baik dan benar” memang ungkapan tersebut harus kita praktekan
dalam kehidupan sehari – hari tetapi terkadang masih timbul kebingungan saat
ingin menggunakannya.
Bahasa yang “Baik” adalah
lebih mengedepankan aspek bahasa yang komunikatif , yang memperhatikan sasaran
bahasa yang kita ingin tuju. Kita melihat dengan syapa kita berbicara dan
menyampaikan bahasa. umur, pendidikan,
agama, status sosial, lingkungan sosial, dan sudut pandang khalayak sasaran kita tidak boleh kita abaikan karna itu penting dalam
berbahasa yang baik. Tingkat Umur, Tingkat Pendidikan tidak dapat di sama
ratakan. unsur-unsur komunikasi menjadi penting, yakni pengirim pesan, isi pesan, media penyampaian pesan, dan penerima pesan.
Pengirim pesan adalah orang yang menyampaikan gagasan , ide serta
informasi , Media Lisan berarti media yang digunakan seperti telepohone, jika
surat berarti media tulis yang di gunakan. Isi Pesan adalah gagasan atau ide
yang ingin di sampaikan. Pengirim pesan bisa berupa penulis, pengarang, baik
komik, narasi cerpen dll.
Bahasa yang
“Benar” adalah berkaitan dengan kaidha dan peraturan berbahasa yang benar, 4
hal yang perlu di perhatikan adalah tata bahasa, pilihan kata, tanda baca, dan ejaan. Yang
menjadi tolak ukur berbahasa yang benar Kaidah ini meliputi aspek (1)
tata bunyi (fonologi), (2)tata bahasa (kata dan kalimat), (3) kosa kata
(termasuk istilah), (4), ejaan, dan (5) makna. aspek tata bunyi, misalnya kita
telah menerima bunyi f, v dan z. Oleh karena itu, kata-kata yang benar adalah
fajar, motif, aktif, variabel, vitamin, devaluasi, zakat, izin, bukan pajar,
motip, aktip, pariabel, pitamin, depaluasi, jakat, ijin. Masalah lafal juga
termasuk aspek tata bumi. Pelafalan yang benar adalah kompleks, transmigrasi,
ekspor, bukan komplek, tranmigrasi, ekspot. Pada aspek tata bahasa, mengenai
bentuk kata misalnya, bentuk yang benar adalah ubah, mencari, terdesak,
mengebut, tegakkan, dan pertanggungjawaban, bukan obah, robah, rubah, nyari,
kedesak, ngebut, tegakan dan pertanggung jawaban. Dari segi kalimat pernyataan
di bawah ini tidak benar karena tidak mengandung subjek. Kalimat mandiri harus
mempunyai subjek, predikat atau dan objek.
Kriteria penggunaan bahasa
yang baik adalah ketepatan memilih ragam bahasa yang sesuai dengan kebutuhan
komunikasi. Pemilihan ini bertalian dengan topik yang dibicarakan, tujuan
pembicaraan, orang yang diajak berbicara (kalau lisan) atau pembaca (jika
tulis), dan tempat pembicaraan. Selain itu, bahasa yang baik itu bernalar,
dalam arti bahwa bahasa yang kita gunakan logis dan sesuai dengan tata nilai
masyarakat kita. Penggunaan bahasa yang benar tergambar dalam penggunaan
kalimat-kalimat yang gramatikal, yaitu kalimat-kalimat yang memenuhi kaidah
tata bunyi (fonologi), tata bahasa, kosa kata, istilah, dan ejaan. Penggunaan
bahasa yang baik terlihat dari penggunaan kalimat-kalimat yang efektif, yaitu
kalimat-kalimat yang dapat menyampaikan pesan/informasi secara tepat (Dendy
Sugondo, 1999 : 21)..
Contoh Dialog berbahasa
yang baik dan benar :
Resepsionis Hotel:
“Selamat Datang Bapak”
Pengunjung“Bapak” : “
Ia terimkasih”
Resepsionis Hotel : “Ada yang bisa kami bantu bapak?”
Pengunjung”Bapak” :
“saya ingin bermalam di Hotel ini”
Resepsionis Hotel :
“Kami menyediakan kamar Hotel dengan beragam type kamar dengan fasilitas yang
di sediakan berbeda tergantung bapak ingin memilih yang mana?”
Pengunjung Hotel :
“Saya hanya membutuhkan satu tempat tidur saja untuk saya pribadi dan kamar
mandi yang bersih”
Resesionis Hotel :”Baik
bapak, kami akan menyiapkan kamar yang sesuai dengan kebutuhan bapak”
Pengunjung “Bapak” :
“baik, saya tunggu”.
Resepsionis Hotel :
“Terimkasih bapak, saya berikan kunci kamar bapak. Semoga bapak bisa
beristirahat tenang dan nyaman di Hotel kami, Jika membutuhkan bantuan atau
sesuatu silahkan hubungi kami”.
2. Kedudukan kedua
dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan
pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di lembaga pendidikan dari
taman kanak-kanak, maka materi pelajaran yang berbentuk media cetak juga harus
berbahasa Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan menerjemahkan buku-buku
yang berbahasa asing atau menyusunnya sendiri. Cara ini akan sangat membantu
dalam meningkatkan perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu
pengetahuan dan teknolologi (iptek)